Jumat, 18 Februari 2011

Chapter 1 Introduction To System Analysis And Design

A. Introduction
The System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses pada pengertian bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung sebuah usaha yang dibutuhkan, sistem design, pembangunan, dan penyampaian kepada user.
B. The Systems Development Life Cycle
Dalam beberapa jalan, pembangunan sebuah sistem informasi merupakan pembangunan seperti sebuah rumah. The SDLC memiliki empat kumpulan  phasa pokok seperti : Planning, Analysis, design, dan implementation. Setiap phasa merupakan bagian yang tenang sendiri pada seri pada sebuah tahapan, dimana mempercayai teknik yang pertama dalam penyampain sebuah produk. Setiap phasa penyulingan dan pemuaian sebelum pekerjaan selesai.
1.    Planning
The Planning Phase merupakan proses pokok pada pengertian mengapa sebuah sistem informasi akan dibangun dan faktor bagaimana tim proyek akan membangun. Hal ini mempunyai 2 tahapan yaitu :
-    During Project Initiation, sebuah nilai sistem usaha pada organisasi merupakan sebuah identitas bagaimana hal ini akan menurunkan harga atau menambah penghasilan. The Feasibility analysis merupakan pemeriksa kunci pada aspek sebuah project yang dimaksud seperti berikut :
a.    The Technical Feasibility
b.    The Economic Feasibility
c.    The Organizational Feasibility
The system request dan feasibility analysis merupakan sebuah penampilan sistem informasi approval committee, dimana menentukan apakah proyek tersebut akan dijalankan.
-    Salah satu proyek adalah approved, hal yang dicatat project management.selama project management, project manager ditulis pada sebuah rencana kerja, para pegawai proyek, dan mengajukan teknisi dalam tempat tersebut untuk menolong tim kontrol proyek, dan  sampai semua projek berlangsung pada SDLC.
2.    Analysis
The analysis phasa adalah pertanyaan dan jawaban siapa yang akan menggunakan sistem tersebut, apakah akan ada sebuah sistem dan dimana dan kapan hal itu akan digunakan. Sampai phasa ini, tim proyek menginvestigasi beberapa sistem pada saat ini, mengidentifikasi perbaikan yang pantas, dan konsep perkembangan untuk sistem yang baru. Phasa ini memiliki 3 tahapan yaitu :
-    Sebuah Analysis strategy yang merupakan panduan untuk tim proyek dalam usaha perkembangan.
-    Tahap selanjutnya adalah requirement gathering. Informasi pada analisis- dalam penghubung dengan input dari sponsor proyek dan beberapa orang lainnya-peranan dalam konsep perkembangan adalah untuk sebuah sistem yang baru.
-    The analysis, konsep sistem, dan model merupakan kombinasi dalam sebuah dokumen panggilan sebuah sistem proposal, dimana menampilkan sponsor proyek, dan pembuat kunci keputusan lainnya.
The system proposal merupakan menyampaian sebuah inisial untuk mendeskripsikan apakah syarat usaha pada sistem baru ini akan bertemu.
3.    Design
The design phase menentukan bagaimana sebuah sistem akan beroperasi pada sebuah istilah hardware, software, dan infrastruktur jaringan; the user interface, form dan reports; dan sebuah program yang spesifik, databases,  dan file yang akan dibutuhkan. Pada design phase ini mempunyai 4 tahapan yaitu :
-    The design strategy wajib dikembangkan. Hal ini menjelaskan apakah sistem akan memperkembangkan oleh programer perusahaannya, apakah akan menjadi sumber luar lainya pada perusahaan, atau apakah perusahaan akan membeli sebuah paket software yang ada.
-    Peranan dasar pada perkembangan design arsitektur untuk sistem deskripsi sebuah hardware, software dan infrastruktur jaringan yang akan digunakan.
-    The database dan file specification merupakan sebuah pengembangan. Memberikan definisi yang tepat apakah data tersebut akan dismpan dan dimanakah data itu disimpan.
-    The analyst team develop the program design, yang mana program didefinisikan sebagia kebutuhan menulis dan setiap program akan menentukan hal tepat.
Penyampaian seleksi ini merupakan the system specification yang memberikan tim programer untuk pelaksanaan.
4.    Implementation
Phase terakhir dalam the SDLC adalah implementation phase, sampai yang mana sebuah sistem adalah bangunan yang benar. Phase ini mempunyai 3 tahapan yaitu:
-    System construction, sistem yang merupakan sebuah bangunan dan menjamin penampilan sebuah design ujian.
-    The system sebagai installed. Instalasi merupakan sistem yang segera dimatikan dan dinyalakan salah satu yang terbaru.
-    The analyst team establishes sebuah rencana pendukung untuk sistem. Rencana ini biasanya dimasukan ketempat yang formal atau informal sebagai tinjauan pelaksanaan, baik sebagai jalan sistematik untuk  identifikasi major dan minor dibutuhkan perubahaan untuk sebuah sistem
.
C.  Systems Development Methodologies
Sebuah methodologies merupakan formalitas pelaksanaan sebagai pendekataan kepada SDLC. Hal ini merupakan beberapa sistem yang tidak sama pada metodologi sistem perkembangan dan setiap salah satu ciri khas yang dasar dalam pesanan dan tempat yang difokuskan dalam setiap phase SDLC.beberapa metodologi merupakan standar formal digunakan oleh agen pemerintahan, saat yang lainnya mempunyai perkembangan oleh konsultasi perusahaan dijual ke pelanggan. Methodologies merupakan prosses-centered jika mereka menegaskan pada proses model pada konsep inti sistem.
Faktor penting yang lainnya dalam kategori metodologi merupakan urutan phase SDLC dan banyak waktu dan setiap usaha yang setia. Dalam pagi hari pada komputer, kebutuhan untuk formal dan rencana baik metodologi pada siklus kehidupan understood yang tidak baik.
gambar-1
Gambar 1. A Simple Behavioral Model For Making Lunch
D. Structured Design
Kategori pertama pada sistem pengembangan metodologi yang disebut structured design. Numerous process-centered dan data- centered metodologi mengikuti dasar yang mendekatkan 2 struktur design secara garis besar pada kategori selanjutnya.
1.    Waterfall Development
Struktur design metodologi original merupakan waterfall development. Dengan waterfall development-metodologi dasar, analis dan pengguna proses dalam urutan dari salah satu phase selanjutnya. Penyampaian kunci untuk setiap phase merupakan tipe yang sangat panjang dan merupakan penampilan project sponsor untuk izin project yang dipindah dari phase ke phase.
Stuktur design juga memperkenalkan penggunaan pada formal model atau teknik diagram yang mendeskripsikan proses dasar usaha dan data yang mendukungnya.
gambar2
Gambar 2. A Waterfall Development Based Methodologi
2 kunci keuntungan pada struktur design waterfall yang mendekat pada identifikasi syarat sistem panjang sebelum programing dimulai dan perubahan syarat yang minimal proses project.
2.    Parallel Development
The parallel development methodologi percobaan pada masalah alamat yang panjang diantara pengulangan analisis phase dan penyampaian pada sistem. Keuntungan utama pada metodologi ini dapat mengurangi jadwal waktu penyampaian pada sistem; kemudian kesempatan untuk berubah menjadi berkurang dalam mengerjakan usaha lingkungan causing.
3.    Rapid Application Development (RAD)
Kategori pertama pada metodologi yang termasuk pada rapid application development-based methodologi. Hal ini merupakan newer class pada system development methodologies yang muncul pada tahun 1990an. Hal ini mempunyai kombinasi pada perubahan SDLC phase dan menggunakan alat dan teknik untuk memperbaiki kecepatan dan kualitas sistem perkembangan
gambar3
Gambar 3. A Parallel Development Based Methodologi
Menggunakan hak alat dan teknik yang dapat memperbaiki kecepatan dan kualitas pada sistem perkembangan, user expectations yang mungkin boleh berubah secara dramatikal.
4.    Phase Development
Sebuah phase development-dasar metodologi sistem patahnya pakaian kerja dalam sebuah seri sebagai akibat versi perkembangan. Phase development-based methodologi mempunyai perolehan keuntungan yang cepat dalam sistem yang berguna pada penggunan tangan.
gambar4
Gambar 4. A Phased Development-Based Methodology
Ketika sebuah sistem tidak menampilkan semua fungsi yang dibutuhkan pengguna di pertama, sebuah nilai usaha mulai menyediakan segera kemudian jika penyampaian sistem telah selesai maka penyelesaian masalah dengan  metodologi waterfall dan parallel.
5.    Prototyping
A prototyping-based methodology menampilkan analisis, design, dan implementation phase bersama, dan semua phase merupakan penampilan berkali-kali dalam siklus sampai sistem menjadi komplet. Dengan metodologi ini, analisis dasar dan penampilan sebuah design dan pekerjaan segera dimulai dalam sebuah sistem prototype dengan cepat dan kotor menyediakan banyak program pada keutamaan yang minimal.
gambar5
Gambar 5. A Prototyping-Based Methodology
6.    Throwaway Prototyping
Throwaway prototyping-based methodologies merupakan metodologi yang serupa dengan prototyping methodologies dalam pemasukkan perkembangan prototypes tetapi throwaway prototyping poinnya berbeda dalam SDLC. The throwaway prototyping-based methodologi mempunyai phase analisis yang cukup relatif digunakan sebagai informasi dan pengembangan ide untuk konsep sebuah sistem. Sistem ini merupakan perkembangan yang digunakan tipe mungkin untuk menolong dalam beberapa design sampai analisis dan design phase
gambar61
Gambar 6. A Thowaway prototyping-based Methodologi
E. Kesimpulan
Semua sistem proyek pembangunan mengikuti beberapa dasar yang pokok saat proses panggilan the System Development Life Cycle.  SDLC dimulai dengan sebuah phase rencana dalam sebuah identifikasi tim proyek pada sistem nilai usaha, conducts a feasibility analysis, dan proyek rencana.
System Development Methodologies merupakan perilaku formalitas dalam pelaksanaan SDLC. Design strukturnya seperti waterfall dan parallel development, menentukan decomposition pada suatu masalah yang tidak difokuskan pada proses decomposition atau data decomposition.